By : Ka' Zen
Rabu, 24 Oktober 2012
Senyum dan Cemberut
Diposting oleh
Unknown
di
21.15
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Muhasabah
Minggu, 21 Oktober 2012
Wanita yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur’an
Bismillahir-Rahmanir-Rahim
… Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta’ala : Saya berangkat
menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam
Rasulullah SAW. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya
melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah
seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan
salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat.
Dalam
dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan
Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an.
Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Diposting oleh
Unknown
di
08.13
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Kisah
Sabtu, 20 Oktober 2012
SPIRIT PENGORBANAN DALAM AL-QURAN
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
(Q.S. Al-Hajj [22] : 37)
Saat ini kita telah berada di penghujung Bulan
Dzulqa’dah dan bersiap memasuki Bulan Dzulhijjah. Kiranya perlu kita ketahui
bersama terkait bulan yang memberikan banyak pelajaran bagi kaum muslim dalam
rangka menjalani hidup dan kehidupan. Bulan dzulhijjah merupakan bulan yang
istimewa. Kiranya tidak berlebihan bila gelar ‘istimewa’ tersebut disematkan
kepada bulan terakhir dari kalender hijriah tersebut. Keistimewaan itu diantaranya
ritual Ibadah haji yang merupakan ibadah pelengkap atas rukun Islam
dilaksanakan di dalamnya.
Diposting oleh
Unknown
di
18.41
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Psikologi Keagamaan
Sabtu, 13 Oktober 2012
SEDEKAH = LIFE CHANGE
Seperti
biasa, pondok pesantren UII tempat sekarang ku menimba ilmu, menempa akhlak,
mengukir prestasi mengadakan pembacaan surah Yasin dan sharing. Menarik sharing
malam itu. Dari beberapa santri yang maju termasuk kala itu aku pun maju, ada
santri yang cukup menarik perhatian seluruh santri sehingga semuanya dibuat
takjub, tidak memindahkan chanel matanya untuk melihat ke lainnya melainkan
khusus tertuju pada santri tersebut.
Sebut
saja namanya (Abdullah), ia berbagi kisah hidupnya sejak pertama kali ia
menginjakan kaki untuk belajar di kota jogja khususnya masuk pondok pesantren Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta. Ia berasal dari keluarga yang berkecukupan sehingga
ia harus bekerja keras, memutar otak untuk mendapatkan biaya untuk kehidupannya
sehari-hari.
Diposting oleh
Unknown
di
08.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Psikologi Keagamaan
JUJUR MEMBAWA BERKAH
Oleh : Iqbal Zen*
يآ
أَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنْ جآءَكُمْ فاَسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوْا أَنْ
تُصِيْبُوْا قَوْماً بِجَهاَلَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلَى ماَ فَعَلْتُمْ ناَدِمِيْنَ
“Hai orang-orang yang beriman jika datang
kepada kalian orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti
agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaan yang menyebabkan kalian menyesal dengan perbuatan itu.”
(Q.S. Al- Hujarât [49] : 6)
Setiap negara pastinya memiliki mata uang
sebagai alat tukar yang hanya berlaku di negara tersebut. Indonesia misalnya
yang memiliki mata uang rupiah (Rp), maka fungsi rupiah tersebut hanya dapat
diperbelanjakan di wilayah Indonesia, tidak dapat dipergunakan di luar negara
Indonesia sebelum ia menukarnya dengan mata uang yang berlaku di negara lain. Begitu
juga sebaliknya dengan mata uang di negara lain, tidak dapat diperbelanjakan di
Indonesia sebelum ditukar dengan nilai rupiah. Namun, ternyata ada “mata uang”
yang dapat berlaku dimana-mana, apakah ia?
“Mata uang” itu adalah kejujuran. Mata
uang di sini bukanlah makna sebenarnya melainkan bermakna konotasi. Dalam
artian bahwa nilai substantif daripada kejujuran dapat dihargai bagi siapapun
yang memilikinya dan dimana pun ia berada. Begitulah Salah satu wejangan ayahanda
penulis ketika hendak berhijrah ke kota yogyakarta bahwa “kejujuran adalah mata
uang yang berlaku dimana-mana”.
Diposting oleh
Unknown
di
07.29
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Psikologi Keagamaan
Senin, 08 Oktober 2012
LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK
Labbaik
Allohumma labbaik
Labbaika
la syarika laka labbaik
Innal
hamda wan ni’mata laka wal mulk la syarikalaka
Saat ini merupakan saat dimana
sementara muslim mendapat panggilan Allah untuk berziarah ke baitul atiq (Tanah
Suci) untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah yang merupakan ibadah yang mulia di
sisiNya. Sejatinya setiap Insan telah mendapatkan panggilan dari Allah untuk
segera mendekat kepada-Nya. Seruan yang ditujukan kepada manusia secara global.
Meskipun kita secara jasad belum dapat pergi ke tanah suci, tetapi kita tetap
dapat mengatakan “labbaik Allohumma labbaik, Labbaika la syarika laka labbaik..”
karena setiap detik, setiap saat Allah selalu menginginkan kita untuk mendekat
kepadaNYa. Allah selalu menginginkan kebaikan dan keselamatan untuk kita,
sehingga Allah menyeru dengan seruan “ayyuha annas’’ untuk menyeru manusia
secara umum.
Diposting oleh
Unknown
di
10.16
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Psikologi Keagamaan
Sabtu, 06 Oktober 2012
HADIS BERDASARKAN TEMPAT PENYANDARANNYA
Oleh: M. Iqbal Julansyah Zen dan Aan Fuad[1]
I.
Hadis
Qudsi
1.
Pengertian
Hadits
qudsi, disebut juga dengan istilah hadits Ilahi atau hadits Rabbani. Menurut
bahasa berasal dari kata القدس
yang berarti suci yaitu hadis yang dinisbatkan pada dzat yang Maha Suci yaitu
Allah SWT[2].
Nisbah ini menunjukan rasa ta’dzhim(hormat
akan kebesaran dan kesucianNya), oleh karena kata itu sendiri menunjukan
kebersihan dan kesucian secara bahasa. Sehinga berarti mensucikan Allah.
Sedangkan menurut
istilah sesuatu yang dikhabarkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. dengan
melalui ilham atau impian, yang kemudian Nabi menyampaikan ma’na dari ilham
atau impian tersebut dengan ungkapan kata beliau sendiri.[3]
Sehingga dapat
dikatakan bahwa hadits Qudsi adalah suatu hadits yang berisi firman Allah SWT
yang disampaikan kepada Nabi SAW, kemudian Nabi SAW menerangkannya dengan
menggunakan susunan katanya sendiri serta menyandarkannya kepada Allah SWT.
Dengan kata lain, hadits qudsi ialah hadits yang maknanya berasal dari Allah
SWT, namun lafalnya berasal dari Nabi SAW.
Contoh hadits Qudsi adalah
§ عن
النبي قال, قال الله تعالى ثلاثه انا خصمهم يوم القيامه… الخ.رواه ابو هريرة
Diposting oleh
Unknown
di
21.23
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Hadis
BERKATA BAIK ATAU DIAM
Harus aku katakan bahwa Islam merupakan agama yang
memberikan arti yang luar biasa. Islam memberikan tuntunan yang luar biasa
kepada umat Islam baik dalam kaitannya hubungan kepada Rabb (vertikal) dan
kepada sesama (horizontal). Salah satu akhlak kepada sesama yang dituntun dalam
Islam ialah menjaga lisan. Disadari ataupun tidak bahwa lisan merupakan senjata
yang amat ampuh dalam menciptakan musuh. Betapa tidak, seorang akan menjadi
musuh selama hidupnya karena persoalan kurang bisa menjaga lisan. Seorang
pemimpin yang salah dalam berpidato atau salah dalam mengucapkan statemen dapat
berakibat fatal.
Diposting oleh
Unknown
di
21.10
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Akhlak