Oleh : Iqbal Zen
Setelah panggilan adzan terdengar, aku sengajakan mampir ke salah satu
kamar teman saya. Ternyata ia sedang melepaskan penatnya mungkin, ya dengan
bermain game. Ketika itu aku mencoba mengajaknya untuk pergi ke masjid
bersama-sama. Bukan jawaban yang kuharapkan yaitu “Iya mas, yuk kita
berangkat bareng” tetapi “iya mas, saya dengar nanti kalau sudah iqamat
aku berangkat ko mas”.