Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu dari aktifitas rutin kita adalah tidur yang merupakan salah satu kebutuhan primer. Tidur adalah “keadaan berhenti atau mengasuhnya badan dan kesadaran”. Demikian penjelasan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Namun, jangan jadikan hidup kita hanya untuk satu hal itu yaitu Tidur.
Didalam islam itu sendiri, etika-etika tidur pun dijelaskan oleh Rasulullah SAW, bagaimana hendaknya seseorang melakukan ritual tidurnya yang islami. diantara etika tersebut ialah :
1. Tidur Dalam Keadaan Suci
Maksudnya yaitu dalam keadaan berwudlu. Maka disunnahkan apabila hendak tidur untuk mengambil air wudlu terlebih dahulu. Rasulullah SAW bersabda,
“barang siapa yang pergi ke tempat tidurnya dalam keadaan suci seraya menyebut Allah Yang Mahamulia dan Agung higga dikalahkan oleh rasa kantuk, maka tidak telewatkan sesaat pun sepanjang malam jika dia meminta kebaikan dunia dan akhirat kepadNya, melainkan pasti akan diberi”. (HRAt. Tirmidzi dan Ibnu As-Sunni)
2. Tidur Di Atas Bahu Sebelah Kanan
Rasulullah SAW bersabda, “Dari Al-Bara; bin Azib ra, ia berkata ‘apabila Rasulullah SAW telah berada ditempat tidurnya, beliau tidur diatas bahu sebelah kanan”. (HR. Al-Bukhori)
Adapun yang dimaksudkan adalah tidur dengan menghadap kearah kanan. Dalam ilmu kedokteran pun membuktikan bahwa tidur mengahdap ke kanan dengan lambung kanan berada di bawah, lebih baik bagi kesehatan tubuh daripada tidur diatas lambung kiri.
3. Meletakkan Tangan di Bawah Pipi
Rasulullah SAW dalam tidurnya meletakkan tangannya di bawah pipi, dikarenakan beliau tidak memiki bantal sebagai penyangga. Maka ini merupakan contoh keteladanan dai diri pribadi beliau yang sederhana dan bersahaja. Rasulullah SAW bersabda
“ Dari Hudzaifah bin Al-Yaman ra, ia berkata, apabila nabi Muhammad SAW hendak tidur, beliau meletakkan tangan dibawah pipinya”( HR. Bukhori)
Adapun yang dimaksudkan ialah meletakan tangan di bawah pipi yaitu meletakan tangan kanan dibawah pipi kanan. Posisi inilah yang menurt Rosulullah SAW adalah posisi yang santun.
4. Meniup Kedua Tangan dan Membaca Doa Lalu Mengusapkannya ke Badan
Rasullah SAW bersabda, dan dari Aisyah ra, ia berkata, bahwasannya apabla Rasullah SAW hendk tidur, beliau meniup kedua tangannya dan membaca al-mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Annas), lalu beliau mengusap badannya dengan kedua tangannya’. (HR. Al- Bukhori)
Adapun hikmahnya yaitu untuk melindungi diri dari gannguan syetan dengan meminta perlindungan Allah SWT.
5. Tidak Suka Tidur Sebelum Isya’
Rasulullah SAW bersabda “Dari Abu Barzah ra, ia berkata, bahwasannya Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum isya’ da berbincang-bincang sesudahnya. (HR. Al-Bukhori)
Yang dimaksudkan sebelum isya’ ialah sebelum melaksanakan shalat isya’. Tetapi tidak ada kemungkinan dengan sebelum masuk waktu isya’. Hal ini dikhawatirkan jika seseorng tidur sebelum mengerjakan isya’ bangun ketika subuh datang.
6. Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
“dan dari Aisyah binti Abu Bakar Ra. Ia berkata ‘bahwasanya Nabi Saw biasa tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir, lalu shalat (Muttafaq Alaih).
Alasan Rasul senang tidur disaat itu supaya beliau ingin bangun pada tengah malam untuk kemudian melaksanakan qiyamul lail.
7. Berwudu dulu jika hendak tidur dalam keadaan junub
“dan dari Aisyah Ra, ia berkata apabila Nabi Muhammad SAW hendak tidur, sementara beliau sedang junub, beliau membersihkan kemaluannya da berwudlu untuk shalat ‘. (Muttafaq Alaih)
Yang dimaksudkan dengan berwudlu untuk shalat yaitu berwudlu sebagaimana hendak melaksanakan shalat. Karena seseoarang yang sedang junub tidak boleh melaksanakan shalat kecuali ia telah mandi besar.
8. Berdoa sebelum dan sesudah tidur
Membaca doa sebelum dan sesudah melaksanakan sesuatu adalah salah satu kebiasaan Rasulullah SAW. Termasuk tidur.
Rasulullah SAW bersabda, “ Apabila Rasulullah SAW telah beranjak ke tempat tidurnya, beliau membaca, dengan menyebut nama –Mu ya Allah, aku hidup dan mati. Dan jika bangun tidur beliau membaca “ segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan, dan kepadaNyalah kembali (HR. Al-Bukhori)
9. Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
Pada dasarnya tidur adalah aurat, karena ketika seseorang tidur maka secara tidak sadar dengan apa yang terjadi. Maka tatkala auratnya terbuka dia tidak sadar mengetahuinya ketika memakai sarung atau semisalnya. Hal ini merupakan sikap keahti-hatian kita supaya aurat tidak terbuka ketika sedang tidur.
Rasulullah SAW bersabda .” aku melihat Rasulullah SAW berbaring dimasjid dengan meletakan satu kakinya diatas kakinya yang lain. (Muttafaq Alaih).
10. Tidak menyukai Tidur tengkurap
Rasulullah SAW tidak menyukai seseorang yang tidur secara tengkurap, sebagaimana hdis diriwayatkan Abu Dawud,
“Ayahku berkata,’ketika aku sedang tidur tengkurap didalam masjid, tiba-tiba ada seseorang yang menggerak-gerakan aku dengan kakinya, seraya berkata,’ sesungguhnya ini adalah tidur yang dimurkai Allah.’lalu aku pun melihat, ternyata dia adalah Rasulullah SAW (HR. Abu Dawud).
Allah dan RasulNya tidak menyukai posisi tidur seperti ini yaitu tidur diatas perut atau tidur dengan menghadap ke bawah. Karena pada hari kiamat nanti. Orang yang durhaka kepada Allah dan RasulNya diseret paksa ke dalam siksa api neraka dala posisi seperti ini. Dan juga posisi seperti ini membawa dampak buruk bagi kesehatan jiwa dan jasad.
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka dia tahanlah jiwa (orang) yang Telah dia tetapkan kematiannya dan dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
(Q.S. az-Zumar [39]: 42)
WaAlluhu a’Alamu bishawwab...
Selasa, 18 Januari 2011
Tidur (mati Sejenak)
Diposting oleh
Unknown
di
09.44
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Psikologi Keagamaan
0 komentar:
Posting Komentar