skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Jumat, 15 April 2011

Di Balik Tetesan Air Hujan



اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاء كَيْفَ يَشَاء وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
 
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.

(Q.S. Ar-Ruum [31] : 48)
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 21.17 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah

Selasa, 12 April 2011

Analogi Usaha





Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul.

Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga
panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata.

Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 22.58 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Psikologi Keagamaan

Jumat, 08 April 2011

Open Your Eyes

Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony





Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 07.29 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Lyrics

Kamis, 07 April 2011

FIVE SIMPLE RULES TO BE HAPPY.



Lima peraturan sederhana untuk hidup bahagia.

Remember the five simple rules to be happy:
Ingatlah lima peraturan sederhana ini untuk hidup bahagia.

1. Free your heart from hated.
Bebaskan dirimu dari kebencian

2. Free your mind from worries.
Bebaskan pikiranmu dari kesusahan.

3. Live simply.
Hiduplah secara sederhana.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 03.18 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Motivasi

BETAPA HEBATNYA KEBOHONGAN

Secarik Motivasi:


Jangan
remehkan kebohongan.
Kekuatannya mampu meruntuhkan sebuah negara.
Kekuatannya pula banyak dipakai oleh raja-raja untuk tetap berada di atas tahta.
Maka, adalah naif, jika anda berkata, berbohong hanya dilakukan oleh anak-anak yang tertangkap basah membolos sekolah.

Berbohong adalah kekuatan besar, karena untuk berbohong manusia harus berkekuatan besar pula.
Diperlukan kecerdasan tinggi untuk menyusun ribuan argumentasi.
Dibutuhkan kekerasan otot baja untukmengubah fakta dan data nyata.
Bahkan, manusia harus memicikkan hatinya agar sebuah kebohongan menampakkan wajah kebenaran.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 03.14 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Psikologi Keagamaan

Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit



قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((من توضأ فأحسن الوضوء خرجت خطاياه من جسده حتى تخرج من تحت أظفاره )) رواه مسلم.


Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhu'nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya". HR. Muslim.

وقال أيضا: ((إن أمتي يدعون يوم القيامة غرا محجلين من آثار الوضوء، فمن استطاع منكم أن يطيل
غرته فليفعل )) متفق عليه.
Rasulullah bersabda, "Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhu'nya, (Abu Hurairah menambahkan) maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Ilmu kontemporer menetapkan -setelah melalui percobaan mikroskopi terhadap tumbuhnya mikroba pada orang yang berwudhu' secara teratur dan juga kepada yang tidak teratur- bahwasannya orang yang selalu berwudhu maka mayoritas hidung mereka menjadi bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. Oleh karena itu, adanya mikroba yang menempel pada mereka hilang sama sekali ketika mereka membersihkan hidung, dibandingkan dengan orang yang tidak berwudhu' maka tumbuh pada hidung mereka berbagai mikroba dalam jumlah yang besar yang termasuk jenis mikroba berbentuk bulat dan berklaster yang sangat berbahaya ... dan mikroba yang cepat menyebar dan berkembang-biak ... dan mikroba lainnya yang menyebabkan banyak terjadinya berbagai penyakit. Dan sudah jelas bahwasannya proses keracunan itu terjadi adanya perkembangan berbagai mikroba yang berbahaya bagi rongga hidung, kemudian sampai ke tenggorokan untuk kemudian terjadi berbagai peradangan dan penyakit, apalagi jika sampai masuk ke peredaran darah!!
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 03.10 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Kajian Fiqih

Senin, 04 April 2011

Wise-word Untuk Diriku Sendiri



Pernahkah kamu belajar untuk mengerti
sebelum kamu ingin dimengerti oleh orang lain?

Pernahkah kamu belajar untuk menghargai
sebelum kamu ingin dihargai oleh orang lain?

Pernahkah kamu belajar untuk mencintai
sebelum kamu ingin dicintai oleh orang lain?
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 23.09 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Motivasi

Semua Akan Kembali KepadaNya




Kriiiinggg…kriiinggg… begitulah kiranya suara tanda ada sebuah pesan singkat masuk ke hp ku. Namun, ketika itu, aku tidak langsung ku buka karena sedang membaca sedikit demi sedikit ayat-ayat dalam mushaf kecil kesayanganku cetakan Bierut. Asyik membaca ayat demi ayat ternyata waktu sudah memasuki waktu isya.

Gema azan dari mushala pondok ku terdengar begitu merdu dan menggema keseluruh penjuru pondok, memanggil para santri untuk kembali menunaikan ibadah shalat isya secara berjamaah.  Dengan diimami oleh kiyai pengasuh pondok menambah nuansa hangat dan hening kala itu di mushala pondok pesantren Universitas Islam Indonesia.

Seperti biasa agenda rutin yang kami miliki setelah menunaikan ibadah shalat isya adalah kuliah. Tetapi, perutku yang sedari pagi belum ku isi dengan makanan pun terasa amat lapar dan menuntutku untuk segera di isi. Ku sempatkan untuk membeli makan terlebih dahulu sebelum kuliah dimulai dengan konsekuensi kuliah pun terlambat.

Satu piring nasi bserta laauk pauk khas pondok pun ku santap, perut terasa lebih nyaman sekarang. Memasuki gerbang pondok, aku sempat was-was jikalau aku terlambat. Namun, ternyata dosenku mengirim pesan bahwasanya beliau berhalangan hadir.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 22.40 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah

Sabtu, 02 April 2011

BELAJAR DARI SANDAL



“ Kujujuran adalah Mata Uang yang Berlaku dimana-mana”

ya itulah kata yang selalu ayahanda tercinta nasihatkan kepadaku semenjak kecil. “JUJUR”

Belajar dari sandal, yaa, begitulah yang tergambar dalam benak fikirku sekarang.  Yaahh..  tak mahal sih sebenarnya sandalku tapi yaa lumayan buat melindungi kaki dari panas dan kotoran. Apalagi sandal semacam itulah yang memang menjadi trennya santri sewaktu aku masih duduk di bangku Aliyah. Sandal itu sudah cukup lama setia menemani kakiku kemanapun kakiku melangkah. Ya kira-kira aKu membelinya di penghujung semester akhir sebelum UN.

Alkisah, hari jum’at aku memiliki mata kuliah yang sangat kusayangkan untuk kulewatkan. Mata kuliah itu di mulai setelah shalat jumat. Ketika itu aku dan rekanku masih berada di Pondok kami. niatnya kami berangkat setelah menunaikan shalat jum’at karena masih mempunyai kesibukan masing-masing. 

Tak dekat jarak antara kampus dan pondok. Jika mengendari motor menghabiskan waktu 25 menit, kalau menaiki sepeda mengahabiskan waktu satu jam, kalau jalan bisa sampai empat jam atau bahkan lebih, ya lumayaann kan…
Saat melaksanakan shalat jumat, tiba-tiba hujan nan lebat mengguyur . Dalam hati pun aku sempat mengeluh dan komat-kamit supaya hujan segera reda. Hingga prosesi shalat jumat selesai hujan belum juga reda. Yaa, akhirnya aku menunggu sejenak, namun tak kunjung reda. Aku pun nekat pulang ke pondok, lalu siap-siap meluncur ke kampus.

Dengan berlindung dibawah mantel dari guyuran hujan aku tekadkan untuk tetap berangkat. Berbeda waktu itu, karena guyuran hujan yang begitu lebat, aku tidak langsung memakai sepatu melainkan dengan sandal. Sepatu akan kupakai sesampainya di kampus, tentunya khawatir akan basah. Alhhamdulillah saja, dosen masih menerima kami untuk mengikuti kuliahnya walau telat..
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 01.05 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Akhlak
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ►  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ▼  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ▼  April (9)
      • Di Balik Tetesan Air Hujan
      • Analogi Usaha
      • Open Your Eyes
      • FIVE SIMPLE RULES TO BE HAPPY.
      • BETAPA HEBATNYA KEBOHONGAN
      • Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit
      • Wise-word Untuk Diriku Sendiri
      • Semua Akan Kembali KepadaNya
      • BELAJAR DARI SANDAL
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes