Oleh : M. Iqbal
Zen
Kemarin sore, ketika hendak
meninggalkan kantor (sementara, hehe) ada seorang yang tiba-tiba datang sembari
membawa tas besar. Seketika itu aku langsung menebak bahwa ia adalah seorang
salesman. Ternyata benar. ia membawa barang dagangan berupa minyak wangi yang
langsung diimport dari ‘negeri padang sahara’.
Ketika itu di dalam ruang hanya
ada aku bersama rekanku. Salesman tadi langsung berkata “sorry mas, mas baru
ya disini? Loh, kok, tahu ya kalau saya orang baru (gumam dalam hati). Kujawab
dengan senyuman dan langsung kupersilakan masuk dan duduk.
Sejurus kemudian ia masuk dan
memulai jurus-jurus jitu untuk menggait para pelanggan baru. keaktifan yang
luar biasa dalam mempromosikan barangnya itu menjadikan ia mudah akrab dengan
siapa pun.
Tak tanggung-tanggung sejumlah
tokoh-tokoh petinggi kampus pun disebut olehnya tanpa ada kesalahan sedikit
pun. Mulai dari rektor, wakil rektor, guru besar sampai pada dosen ia kenal. Mereka
adalah pelanggan dari salesman tersebut. Kupikir ia hanya kenal namanya saja,
eeh ternyata karakter, ciri fisik bahkan cara bicaranya pun ia tahu. Ya, wajar
saja, katanya sudah 24 tahun menjadi salesman. Apalagi sudah sangat sering ke
UII, khususnya ketika ada panggilan dari para pelanggan dari kalangan dosen
dari pejabat di UII (katanya lo, tapi mungkin saja benar, hehe).
Kemampuan verbal dalam
mempromosikan barangnya itu serta ditambah dengan jiwa humoris menjadikannya
juga sering dipanggil oleh para pejabat-pejabat kampus di Jogja selain UII untuk
datang padahal ia bertempat tinggal di Klaten. Kalau soal minyak import tanpa
alkohol sebenarnya di Jogja sangatlah banyak, seperti kacang goreng saja di
kota Gudeg ini.
Tapi mengapa ia lebih diminati
oleh para pejabat kampus, dosen dan pegawai, Bahkan menurut informasi dari
satpam ada salah seorang dosen yang memborong??
Iya, karena ia totalitas dalam
menawarkan sehingga terjalin kedekatan antara ia dan orang lain. kalau sudah
dekat, orang lain tak akan sungkan untuk membeli bahkan memberi tambahan
baginya. Selain itu, ia menawarkan barang yang berkualitas dan terbukti ia
telah dipercaya oleh orang lain sebagai orang yang jujur.
Dari kejadian itu, yang perlu digarisbawahi
adalah komunikasi sehingga terjalin kedekatan. Kalau sudah dekat apapun yang
kita inginkan akan lebih mudah terpenuhi. Mengapa ketika kita minta kepada
orang tua lebih mudah untuk dikabulkan dan dipenuhi dibanding kalau kita minta
sama tetangga? Ya, karena kita lebih dekat kepada orang tua kita. Simpel kan?
Begitu juga, relasi kita dengan
Tuhan. Kalau kita rajin untuk terus mendekat kepadaNya, yakinlah bahwa apa yang
menjadi keinginan kita akan lebih mudah terijabah. Dia lah yang mempunyai
segala yang kita punyai di alam semesta ini. realitanya terkadang tidak sesuai
dengan semestinya. Banyak yang memiliki hajat tapi malah menjauhiNya.
Semoga refleksi singkat ini dapat
bermanfaat bagi kita untuk terus berusaha mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Amin.
Sambung Silaturahmi @iqbal_zen
0 komentar:
Posting Komentar