skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Selasa, 18 Februari 2020

DIMENSI KEBERAGAMAAN MUSLIM



Islam hadir di muka bumi membawa misi besar yaitu mewujudkan kemashlahatan, ketentraman dan kedamaian. Islam membawa ajaran yang sempurna sebagai panduan dasar dalam mewujudkan misi besar tersebut. Paling tidak, kelengkapan ajaran tersebut termanifestasikan dalam trilogi Islam. Pertama, dimensi keimanan. Dimensi ini berpusat pada ranah internal seseorang yang melingkupi Ketuhanan (Ke-Esa-an), kenabian (Nubuwwat) serta hal-hal yang bersifat metafisika (Ghaibiyyat). Biasanya, dimensi pertama ini disebut dengan dimensi akidah, keyakinan dan keimanan hati seseorang.
Kedua, dimensi aktualisasi dari keyakinan tersebut dengan hal-hal yang bersifat eksoterik (hal-hal yang dapat dilihat, lahiriyah). Pada dimensi ini berisi aturan-aturan beribadah, baik ibadah kepada Tuhan maupun dalam hubungannya kepada sesama manusia. Dimensi ini biasanya disebut dengan ranah syariah. Seperangkat aturan ini kemudian disusun dalam sebuah tatanan hukum-hukum (fiqh) oleh para ulama baik dalam konteks hukum keluarga, siyasah, maupun hukum bermuamalah.
Ketiga, yaitu dimensi yang berkaitan dengan norma-norma yang mengatur gerak-gerik hati (qalb). Dimensi ini lebih dikenal dengan dimensi esoterik. Dimensi ini berisi penghayatan terhadap aturan-aturan (syariah) pada dimensi kedua. Dimensi ini kerap disebut sebagai ranah hakikat. Penghayatan secara mendalam terhadap gerak gerik ibadah yang telah dilakukan sehingga sampai (kasyaf) padaNya yang melahirkan manusia mukasyafah. Output dari dimensi ini adalah amal budi yang luhur, sopan santun, kelembutan, kesahajaan, prasangka baik, dan akhlak karimah mulia lainnya.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 19.41 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Ulasan

MEMAKNAI EKSPRESI KEBERAGAMAAN




Wajah keberagamaan di Indonesia memiliki corak yang beragam. Perkembangan corak tersebut diwarnai berbagai hal yang mengundang perdebatan di kalangan akademisi. Ekspresi keberagaman ini muncul sebagai respon terhadap arus keterbukaan dan juga karakteristik dari budaya Indonesia itu sendiri yang pluralistik baik agama, budaya, sosial dan lain sebagainya. Ekspresi ini semula tidak nampak, akibat tekanan orde baru. Pasca reformasi, arus keterbukaan semakin lebar sehingga berbagai wajah baru bermunculan atas nama Islam.
Perkembangan atas keterbukaan ini di satu sisi bernilai positif, yakni bahwa Islam dan Indonesia semakin memeiliki ruang untuk menunjukan wajah tolerannya, namun di sisi lain ternyata arus keterbukaan ini dimanfaatkan oleh sebagian kelompok yang mengatasnamakan Islam. Munculnya ekstrimisme, radikalisme, dan bahkan terorisme yang seringkali melibatkan sebagian kecil umat juga menjadi perhatian serius yang menandai perkembangan Islam di Indonesia dewasa ini. Perkembangan ini menuntut respon serius dari banyak kalangan, karena selama ini, Islam di Indonesia dikenal dengan Islam yang toleran, rahmatan lil Alamin.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 19.31 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Ulasan

MEMOTRET KEMBALI WAJAH ISLAM INDONESIA



Banyak kalangan menilai bahwa wajah Islam di Indonesia berbeda dengan wajah Islam yang ada di belahan dunia lain, terutama di jazirah Arab yang dianggap sebagai ‘pusat’ Islam. Sejumlah Indonesianis bahkan menyebut Islam Indonesia sebagai wajah Islam yang paling tidak ter-Arabkan (the least Arabized form of Islam). Secara umum, banyak pengamat menilai wajah Islam Indonesia yang berbeda ini sangat diwarnai oleh karakteristik Indonesia yang pluralistik baik secara agama, budaya, sosial dan sebagainya. Akar-akar historis dan perjalanan panjang bergumul dengan kemajemukan inilah yang kemudian membuat wajah Islam Indonesia tampak lebih terbuka, luwes dan ramah terhadap budaya lokal.

Konteks politik yang berubah
Sejarah tentu bukan satu-satunya faktor yang membentuk wajah Islam Indonesia. Politik adalah faktor lain yang juga mempengaruhi perkembangan Islam Indonesia. Kelahiran dan keruntuhan rezim Orde Baru secara khusus memberi dampak tersendiri bagi perkembangan wajah Islam Indonesia. Di bawah rezim Orde Baru inilah, tepatnya mulai dekade 1970-an, muncul corak pemikiran dan gerakan Islam yang sangat apresiatif terhadap prinsip-prinsip modern seperti demokrasi, HAM, toleransi dan pluralisme. Para pengamat menggambarkan corak Islam ini dengan beragam sebutan seperti Islam substantif, Islam moderat, Islam liberal, Islam progresif dan sebagainya. Corak pemikiran Islam inilah yang kemudian mendorong penerimaan yang kuat umat Islam terhadap dasar negara Pancasila yang dinilai secara substantif mencerminkan nilai-nilai keIslaman dan pada saat yang sama menghargai kenyataan historis dan sosiologis Indonesia sebagai bangsa majemuk.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 19.12 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Kajian Keislaman
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ▼  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ▼  Februari (3)
      • DIMENSI KEBERAGAMAAN MUSLIM
      • MEMAKNAI EKSPRESI KEBERAGAMAAN
      • MEMOTRET KEMBALI WAJAH ISLAM INDONESIA
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes