skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Selasa, 18 Februari 2020

MEMAKNAI EKSPRESI KEBERAGAMAAN




Wajah keberagamaan di Indonesia memiliki corak yang beragam. Perkembangan corak tersebut diwarnai berbagai hal yang mengundang perdebatan di kalangan akademisi. Ekspresi keberagaman ini muncul sebagai respon terhadap arus keterbukaan dan juga karakteristik dari budaya Indonesia itu sendiri yang pluralistik baik agama, budaya, sosial dan lain sebagainya. Ekspresi ini semula tidak nampak, akibat tekanan orde baru. Pasca reformasi, arus keterbukaan semakin lebar sehingga berbagai wajah baru bermunculan atas nama Islam.
Perkembangan atas keterbukaan ini di satu sisi bernilai positif, yakni bahwa Islam dan Indonesia semakin memeiliki ruang untuk menunjukan wajah tolerannya, namun di sisi lain ternyata arus keterbukaan ini dimanfaatkan oleh sebagian kelompok yang mengatasnamakan Islam. Munculnya ekstrimisme, radikalisme, dan bahkan terorisme yang seringkali melibatkan sebagian kecil umat juga menjadi perhatian serius yang menandai perkembangan Islam di Indonesia dewasa ini. Perkembangan ini menuntut respon serius dari banyak kalangan, karena selama ini, Islam di Indonesia dikenal dengan Islam yang toleran, rahmatan lil Alamin.

Identitas Keislaman
Jika dirunut kembali, sebetulnya identitas keislaman di Indonesia dewasa ini dapat dipetakan menjadi beberapa kelompok. Pertama, mereka yang berkeinginan model Islam seperti masa keemasan lalu, yakni Islam pada abad pertengahan. Islam pada zaman itu adalah sebaik-baiknya Islam sehingga mereka bernostalgia dengan masa lalu. Kelompok kedua, mereka berkeinginan untuk “mensyariahkan” seluruh aturan hidup, termasuk di dalamnya urusan bernegara.
Kelompok ketiga, sebaliknya justru bagi kelompok ini mensyariahkan aturan-aturan itu tidak perlu. Selanjutnya keempat, kelompok yang hanya fokus pada ritual keagamaan tetapi kurang peduli terhadap sosial. Terakhir, justru sebaliknya mereka tidak terlalu mengurusi persoalan ritual keagamaan, bagi mereka, yang terpenting ialah pada dimensi sosial-kemanusiaan.
Dalam konteks Indonesia, Islam yang ideal ialah Islam yang menampilkan otentisitas, bukan orisinalitas. Unsur otentisitas erat kaitannya dengan fungsi Islam itu sendiri dalam bingkai kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Maka, Islam seharusnya menjadi ruh dalam berbangsa dan bernegara.
 Keindonesian dan Keislaman
Indonesia telah memilih pancasila sebagai landasan dasar bernegara karena menyesuaikan dengan kepribadian dan karakter bangsa Indonesia. Indonesia yang telah mantap memilih pancasila menyatakan dirinya bukan negara agama atau negara Islam. Meskipun bukan negara agama, jangan difahami bahwa Indonesia anti agama. Semua agama bahkan aliran kepercayaan dapat hidup rukun berdampingan. Hal ini menjadi nilai dasar kebersamaan yang terus dipupuk oleh segenap elemen bangsa.

Namun demikian, dalam perkembangannya pasca reformasi mulai bermunculan beragam ormas yang merepresentasikan bahwa dirinya yang berhak menafsirkan Islam di Indonesia. Hadirnya kelompok transnasional Islam misalnya, merupakan contoh dari perkembangan wacana keislaman saat ini. Meskipun mendapat pertentangan dari banyak pihak karena dianggap dapat menimbulkan disintegrasi bangsa, tetapi kelompok ini justru semakin berkembang dan bergeliat. Pada titik inilah terjadi kontestasi Islam di panggung Indonesia.

Ruang di Indonesia kemudian dipenuhi dengan fragmentasi yang dipengaruhi oleh konfigurasi sosial, budaya, politik, dan lain sebagainya. Kontestasi merupakan suatu yang lumrah dalam sebuah ruang yang plural. Karenanya, bagaimana corak Islam Indonesia yang sesungguhnya sebagaimana tercermin di atas menjadi sesuatu yang unggul dibanding “corak pendatang”.

Umat Islam Indonesia harus kembali memahami esensi bahwa Islam sangat akomodatif terhadap nilai-nilai kearifan dan kebudayaan, termasuk Indonesia. Keindonesian dan keislaman bukanlah dua hal yang saling bertentangan, tetapi keduanya merupakan komponen yang harus melekat pada setiap umat Islam di Indonesia.

* Muhammad Iqbal Juliansyahzen

Diposting oleh Iqbal Zen di 19.31 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Ulasan

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ▼  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ▼  Februari (3)
      • DIMENSI KEBERAGAMAAN MUSLIM
      • MEMAKNAI EKSPRESI KEBERAGAMAAN
      • MEMOTRET KEMBALI WAJAH ISLAM INDONESIA
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes