skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Selasa, 28 April 2020

Memelihara Perut; Nasehat dari Imam Ghazālī


Tadarus Ramadhan

*Muhammad Iqbal Juliansyahzen

Dalam kitab Bidāyatul Hidāyah karya Imam Ghazāli, yang kemudian mendapat julukan hujjātul Islam, disebutkan mengenai panduan penting bagi seorang Muslim dalam menggapai hidayah, di antaranya adalah dengan menjaga perut.

Kitab ini bagi kalangan pesantren biasanya dikaji sebelum seorang murid membahas kitab al-Imam lainnya yaitu Ihya ulumuddin. Pembahasan kitab ini diawali perihal laku spiritual seorang penuntut ilmu. Baginya, seorang murid harus terus berusaha menyucikan diri dari segala hal yang bernuansa ‘materi’. Semua laku harus diorientasikan dan dimuarakan kepada Sang Pemilik Semesta.

Imam Ghazālī mewanti-wanti bagi seorang murid dalam menggapai hidayah agar selalu melatih nafsu dan hati. Termasuk dalam hal menuntut ilmu. Beliau menegaskan bahwa muara dari seorang murid dalam menuntut ilmu adalah ketersingkapannya dalam memperoleh hidayah. Hidayah bukan barang yang ‘terima-jadi’. Perlu ikhtiar untuk menjemputnya.

Di antara ikhtiar tersebut adalah dengan cara memelihara perut. Islam telah memberikan pedoman dasar dan peringatan bagi pemeluknya dalam rangka mencari rizki yang nantinya akan dimasukkan ke dalam perut. Mulai dari barang yang telah pasti kehalalannya, jauh dari syubhat apalagi haram, dan tentunya juga tayyib.

Seorang muslim harus berhati-hati dalam menjemput rizki. Apalagi rizki tersebut akan masuk dalam tubuh kita dan keluarga. Tidak berhenti disitu saja, Imam Ghazālī memberikan penegasan hatta jikalau rizki yang baik telah didapat, hendaknya mengekang perut dari mengkonsumsi makanan secara berlebihan.

Dalam hal apapun, sikap berlebihan akan berdampak negatif. Karena itu, porsi dan komposisinya harus berkesesuaian-seimbang. Lebih lanjut, Imam Ghazālī menyampaikan dampak negatif dari perut yang terlalu kenyang yaitu keras hati, merusakan kecerdasan, dan ketangkasan, menghilangkan hafalan, berat melaksanakan ibadah, menimbulkan dan menguatkan syahwat.

Penting digarisbawahi, jika rasa kenyang dari barang yang halal saja bisa berpotensi menjadi sumber kejelekkan, apalagi jika rasa kenyang itu diperoleh dari hasil barang yang haram. Na’udzubillah.

Bagi seorang penuntut ilmu, rizki yang halal menjadi sarana keberkahan. Menuntut ilmu tetapi masih memakan barang yang haram, diibaratkan dengan mendirikan gedung yang mewah namun didirikan diatas kotoran binatang.

Bulan Ramadhan menjadi sarana kita melatih dan memelihara perut. Mengfilternya dari barang-barang yang dapat berpotensi membawa dampak negatif. Namun terkadang puasa kita hanya sebatas menunda makan. Tiba saatnya berbuka, kita seperti balas dendam. Sebanyak dan bermacam mungkin makanan diusahakan masuk ke perut.

Semoga puasa kita berhasil mendidik kita menjadi pribadi lebih baik. Amaliyah ibadah di bulan penuh berkah ini diridhoiNya. Amin.

Pwt, 05 Ramadhan 1441 H

Diposting oleh Iqbal Zen di 19.25 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Akhlak, Muhasabah

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ▼  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ▼  April (2)
      • Memelihara Perut; Nasehat dari Imam Ghazālī
      • Corona, Kesadaran Etis, dan Tantangan Keumatan
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes