Oleh
: Iqbal Zen
Selasa (11/06/2013)
merupakan hari perdana bagiku memasuki kelas di Program Hukum Islam FIAI-UII setelah
sebulan lamanya aku berada di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Kali ini,
aku belajar tentang Fiqih berbasis IT. Jadi, kurang lebih subjek itu
diproyeksikan agar para pelajar dapat “mengislamisasikan teknologi”.
Teknologi sejatinya
berperan penting dalam rangka menunjang umat Islam dalam memudahkan
penyelesaian segala urusan umat, sebagai pembantu mempelajari ilmu Allah,
meskipun terkadang teknologi tersebut dibuat tidak diproyeksikan untuk syariah.
Nah, di sini saya
akan berbagi terkait apa yang aku pelajari hari ini yaitu tentang bagaimana
peran teknologi atau yang lebih jamak didengar dengan istilah IT, dalam
membantu menyelesaikan problematika umat.
Pernahkah anda
berfikir, kemana arah anda akan menghadap manakala anda berada di suatu daerah
yang ternyata menurut penelitian mempunyai jarak yang sama ke arah kiblat, ke
barat sama panjangnya ketika menghadap ke timur.
Bumi kita bulat. Ketika
posisi ka’bah tepat berada di atas, maka tempat yang mempunyai jarak yang sama
ke arah ka’bah adalah tepat berada di bawahnya. Jadi, ketika kita berada di
tempat tersebut, diperbolehkan menghadap ke mana saja. Posisi tersebut lazim
dikenal dengan Antipodes.
Ilmu Allah sungguh
luar biasa. Tahukah anda bahwa tidak mungkin seseorang berada di posisi
tersebut. Apa pasal?
Setelah dibantu
dengan bantuan teknologi ‘Google Earth’ ternyata diketahui bahwa posisi
tersebut merupakan lautan lepas yang mempunyai gelombang ombak yang juga cukup
besar. Kedalamannya 5000 meter dan jarak posisi tersebut dengan pulau terdekat
adalah kurang lebih 50 Km.
Dalam Prinsip menghadap
kiblat adalah mencari yang jaraknya terdekat dengannya. Jadi, tidak mungkin
menghadap kiblat dengan bebas memilih kemana yang dikehendaki, kecuali dalam
keadaan yang dharurat.
Subhanallah, ilmu Allah sungguh tiada
tandingannya. Apa yang diberikan kepada kita hanyalah sedikit dari samudara
ilmuNya. “Wa ma utitum minal ‘ilmi illa qoliil”. Dalam redaksi lainnya
pun disebutkan wa fauqa kulli dzi ‘ilmin ‘aliim. Waallahu’alam.[]
0 komentar:
Posting Komentar