skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Rabu, 30 September 2020

Fenomena Urban Sufism (Sufi Kota)

 Berikut ini adalah artikel hasil penelian mengenai fenomena sufisme perkotaan di Yogyakarta

Download


Diposting oleh Iqbal Zen di 09.22 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Kajian Keislaman, Sosial Humaniora, Studi Islam

Nalar Arab Muhammad Abed al-Jabiri

 Berikut ini adalah pembahasan mengenai diskursus nalar Arab yang dikembangkan oleh Muhammad 'Abed al-Jabiri :

Download

Diposting oleh Iqbal Zen di 09.13 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Studi Islam

Selasa, 22 September 2020

SEMANTIK AL-QURAN TOSHIHIKO IZUTSU

 Muhammad Iqbal Juliansyahzen 

Banyak tokoh menawarkan pendekatan dalam upaya melakukan pembacaan terhadap al-Quran. Salah satunya yang dilakukan oleh Toshihiko  Izutsu dengan model pendekatan semantik. Menurutnya, pendekatan semantik merupakan kajian yang dilakukan secara analitis terhadap sejumlah istilah-istilah kunci/penting suatu bahasa dengan menggunakan kaca mata yang pada akhirnya sampai pada pengertian konseptual weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa itu, tidak hanya sebagai alat bicara dan berfikir, tetapi lebih penting lagi, pengkonsepan dan penafsiran dunia yang melingkupi. Dari sini, untuk menafsirkan al-Quran tidak cukup hanya sebatas mengetahui atau mengkaji bahasa secara mandiri, tetapi lebih penting dari itu ialah melihat konteks budaya dan struktur masyarakat dimana bahasa itu berkembang.

Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 22.15 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Kajian Keislaman

Selasa, 28 April 2020

Memelihara Perut; Nasehat dari Imam Ghazālī


Tadarus Ramadhan

*Muhammad Iqbal Juliansyahzen

Dalam kitab Bidāyatul Hidāyah karya Imam Ghazāli, yang kemudian mendapat julukan hujjātul Islam, disebutkan mengenai panduan penting bagi seorang Muslim dalam menggapai hidayah, di antaranya adalah dengan menjaga perut.

Kitab ini bagi kalangan pesantren biasanya dikaji sebelum seorang murid membahas kitab al-Imam lainnya yaitu Ihya ulumuddin. Pembahasan kitab ini diawali perihal laku spiritual seorang penuntut ilmu. Baginya, seorang murid harus terus berusaha menyucikan diri dari segala hal yang bernuansa ‘materi’. Semua laku harus diorientasikan dan dimuarakan kepada Sang Pemilik Semesta.

Imam Ghazālī mewanti-wanti bagi seorang murid dalam menggapai hidayah agar selalu melatih nafsu dan hati. Termasuk dalam hal menuntut ilmu. Beliau menegaskan bahwa muara dari seorang murid dalam menuntut ilmu adalah ketersingkapannya dalam memperoleh hidayah. Hidayah bukan barang yang ‘terima-jadi’. Perlu ikhtiar untuk menjemputnya.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 19.25 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Akhlak, Muhasabah

Senin, 27 April 2020

Corona, Kesadaran Etis, dan Tantangan Keumatan


Corona atau Covid-19 benar-benar telah menjadi problem besar kemanusian abad ini. Kehadirannya tidak saja mengejutkan, tapi juga memilukan. Ia merenggut ribuan nyawa, melumpuhkan perekonomian, membatasi ruang gerak, menjauhkan yang terkasih, hingga melunturkan nurani.

Tentu bukan otoritas dan kapasitas saya berbicara hal ini dari perspektif medis. Sudah banyak pihak yang otoritatif menjelaskannya. Saya sedikit mengulik realitas ini dari fakta sosial di masyarakat.
Belakangan, muncul pemberitaan di linimasa media sosial yang mengabarkan penolakan terhadap jenazah Covid-19 di berbagai daerah. Warga menghadang mobil ambulan yang membawa jenazah yang sejatinya akan dikebumikan. Penolakan tersebut atas dasar ketakutan warga akan penularan virus tersebut di desa mereka.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 10.36 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Akhlak, Kajian Keislaman, Sosial Humaniora

Selasa, 18 Februari 2020

DIMENSI KEBERAGAMAAN MUSLIM



Islam hadir di muka bumi membawa misi besar yaitu mewujudkan kemashlahatan, ketentraman dan kedamaian. Islam membawa ajaran yang sempurna sebagai panduan dasar dalam mewujudkan misi besar tersebut. Paling tidak, kelengkapan ajaran tersebut termanifestasikan dalam trilogi Islam. Pertama, dimensi keimanan. Dimensi ini berpusat pada ranah internal seseorang yang melingkupi Ketuhanan (Ke-Esa-an), kenabian (Nubuwwat) serta hal-hal yang bersifat metafisika (Ghaibiyyat). Biasanya, dimensi pertama ini disebut dengan dimensi akidah, keyakinan dan keimanan hati seseorang.
Kedua, dimensi aktualisasi dari keyakinan tersebut dengan hal-hal yang bersifat eksoterik (hal-hal yang dapat dilihat, lahiriyah). Pada dimensi ini berisi aturan-aturan beribadah, baik ibadah kepada Tuhan maupun dalam hubungannya kepada sesama manusia. Dimensi ini biasanya disebut dengan ranah syariah. Seperangkat aturan ini kemudian disusun dalam sebuah tatanan hukum-hukum (fiqh) oleh para ulama baik dalam konteks hukum keluarga, siyasah, maupun hukum bermuamalah.
Ketiga, yaitu dimensi yang berkaitan dengan norma-norma yang mengatur gerak-gerik hati (qalb). Dimensi ini lebih dikenal dengan dimensi esoterik. Dimensi ini berisi penghayatan terhadap aturan-aturan (syariah) pada dimensi kedua. Dimensi ini kerap disebut sebagai ranah hakikat. Penghayatan secara mendalam terhadap gerak gerik ibadah yang telah dilakukan sehingga sampai (kasyaf) padaNya yang melahirkan manusia mukasyafah. Output dari dimensi ini adalah amal budi yang luhur, sopan santun, kelembutan, kesahajaan, prasangka baik, dan akhlak karimah mulia lainnya.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 19.41 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Ulasan

MEMAKNAI EKSPRESI KEBERAGAMAAN




Wajah keberagamaan di Indonesia memiliki corak yang beragam. Perkembangan corak tersebut diwarnai berbagai hal yang mengundang perdebatan di kalangan akademisi. Ekspresi keberagaman ini muncul sebagai respon terhadap arus keterbukaan dan juga karakteristik dari budaya Indonesia itu sendiri yang pluralistik baik agama, budaya, sosial dan lain sebagainya. Ekspresi ini semula tidak nampak, akibat tekanan orde baru. Pasca reformasi, arus keterbukaan semakin lebar sehingga berbagai wajah baru bermunculan atas nama Islam.
Perkembangan atas keterbukaan ini di satu sisi bernilai positif, yakni bahwa Islam dan Indonesia semakin memeiliki ruang untuk menunjukan wajah tolerannya, namun di sisi lain ternyata arus keterbukaan ini dimanfaatkan oleh sebagian kelompok yang mengatasnamakan Islam. Munculnya ekstrimisme, radikalisme, dan bahkan terorisme yang seringkali melibatkan sebagian kecil umat juga menjadi perhatian serius yang menandai perkembangan Islam di Indonesia dewasa ini. Perkembangan ini menuntut respon serius dari banyak kalangan, karena selama ini, Islam di Indonesia dikenal dengan Islam yang toleran, rahmatan lil Alamin.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Iqbal Zen di 19.31 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Ulasan
Postingan Lama

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ▼  2020 (8)
    • ▼  September (3)
      • Fenomena Urban Sufism (Sufi Kota)
      • Nalar Arab Muhammad Abed al-Jabiri
      • SEMANTIK AL-QURAN TOSHIHIKO IZUTSU
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes