Labbaik
Allohumma labbaik
Labbaika
la syarika laka labbaik
Innal
hamda wan ni’mata laka wal mulk la syarikalaka
Saat ini merupakan saat dimana
sementara muslim mendapat panggilan Allah untuk berziarah ke baitul atiq (Tanah
Suci) untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah yang merupakan ibadah yang mulia di
sisiNya. Sejatinya setiap Insan telah mendapatkan panggilan dari Allah untuk
segera mendekat kepada-Nya. Seruan yang ditujukan kepada manusia secara global.
Meskipun kita secara jasad belum dapat pergi ke tanah suci, tetapi kita tetap
dapat mengatakan “labbaik Allohumma labbaik, Labbaika la syarika laka labbaik..”
karena setiap detik, setiap saat Allah selalu menginginkan kita untuk mendekat
kepadaNYa. Allah selalu menginginkan kebaikan dan keselamatan untuk kita,
sehingga Allah menyeru dengan seruan “ayyuha annas’’ untuk menyeru manusia
secara umum.
Kenikmatan dalam beribadah kepada
Allah adalah dampaan setiap muslim. namun, untuk sampai pada tingkatan
kenikmatan tersebut tidaklah mudah. Kita masih sangat sering tidak merasakan kenikmatan dalam beribadah. Ketika
salat sering (terutama penulis) masih sangat sering terfikirkan hal-hal di
luar, pekerjaan, jadwal dan lain sebagainya. Meskipun demikian Allah tetap
menginginkan supaya kita mendekat kepada-Nya dan kita pun wajib merespon
panggilan tersebut.
Dikisahkan ada seorang muslim yang
merasa bahwa dirinya mendapatkan panggilan atau seruan dari Allah. Selama empat
puluh tahun ia selalu mengatakan “aku menjawab panggilan Mu wahai Allah” selama
itulah Allah “mengabaikan’’ respon seorang hamba tersebut. Berkat keistiqamahannya
selama empat puluh tahun ia tetap mengatakan ‘talbiyah’ hingga akhirnya
Allah menjawabnya. Sebelumnya orang-orang telah mencaci, mengejeknya dan memintanya
untuk berhenti dan kembali ke daerah asalnya. Barulah selama empat puluh tahun
ia menunggu tanpa jemu, beribadah tanpa lelah hingga ia merasakan kenikmatan
yang luar biasa.
Dari kisah diatas, dapat kita ambil
hikmah bahwasanya mungkin saat ini kita belum dapat merasakan kenikmatan dalam
beribadah kepadaNya lantas kita memutus ‘panggilanNya’. Mungkin saja satu atau
dua hari mendatang, satu atau dua minggu, satu atau dua bulan, satu atau dua
tahun atau bahkan sepeluh atau dua puluh tahun lagi kita pasti akan mendapatkan
kenikmatan dalam beribadah kepadaNya. Wajib kita yakini atas apa yang Allah swt
janjikan bahwasanya jika kita meminta pastilah Allah akan memberinya karena
sejatinya Allah amat sangat dekat dengan kita. hadanAllahu waiyyakum ajma’in, Wāllahu’allam
bisshawwâb. []
Yogyakarta,
09 Oktober 2012
Pertapaan
kawah condro dimuko
0 komentar:
Posting Komentar