skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Minggu, 06 Agustus 2017

Bersyukur Membawa Kedamaian


 Kita sering mendengar da’i, khotib, orang terkasih atau bahkan kita sendiri membaca ayat (QS. Ibrahim : 7) : Sungguh jikalau kamu bersyukur niscaya akan kami tambahkan (nikmat) kepadamu sekalian”. Ayat ini seolah menjadi bintang dalam berbagai kesempatan, mengingatkan orang-orang akan pentingnya syukur dalam menjalani hidup.

Ada kisah menarik yang diurai oleh Ibnu Katsir dalam menafsir ayat di atas, berdasarkan riwayat Imam Ahmad. Suatu ketika ada seorang pengemis datang meminta kepada Nabi, lalu Nabi memberinya sebutir kurma. Pengemis tersebut menolak pemberian Nabi karena menganggap apa yang diberikannya terlalu sedikit, tak berarti.
Kemudian, datang lagi pengemis lainnya, Nabi pun berikan sebutir kurma pada pengemis kedua. Berbeda dengan sebelumnya, pengemis ini mengucapkan terima kasih kepada Nabi dan merasa bersyukur atasnya. Melihat dan mendengar ungkapan syukur yang meluncur dari ucapan dan sikap pengemis itu, maka kemudian Nabi memberinya tambahan 40 dirham.

Indah bukan kalau bersyukur? Orang yang memberi akan senang jika yang diberi bersyukur, berterima kasih atas pemberian kita. Apalagi yang memberi Dzat Yang Maha Memberi, Maha Agung, Maha Segalanya. Gimana “perasaan” Allah. Merinding nih...hehe

Orang yang pandai bersyukur hakikatnya adalah orang yang tahu berterima kasih. Ini bukan persoalan banyak atau sedikit, bagus atau kurang bagus. Tapi ini soal menghargai sesuatu, dan juga kita masih diperhatikan dan diberi rezeki oleh Allah. Swt. Alhamdulillah.

Orang yang bersyukur akan memanfaatkan dan mendayagunakan apa yang diberikannya dengan sebaik-mungkin, semaksimal-mungkin untuk bekal maju dan menjalani hidup. Orang yang kurang pandai bersyukur akan cenderung meratapi,“menghabisi” dirinya sendiri dengan rasa kurang dan kurang, pesimistis dan lainnya.

Di ayat lainnya, Allah berfirman QS. Al-Baqarah: 152 : Ingatlah kepadaKu, niscaya Aku ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaKu, dan jangan kufur (dari nikmatKu).” Ada tiga term yang perlu diperhatikan dari ayat ini yaitu ingat (dzikir), syukur dan kufur. Orang yang mengingat Allah (dzikir) akan melahirkan rasa syukur dalam dirinya, karena ia menyadari bahwa segala sesuatu itu berasal dari-Nya. Sebaliknya, orang yang lalai dari mengingat Allah dalam setiap kondisi maka ia akan menjadi kufur nikmat. Ia lupa bahwasanya atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan padanya.

Rasa syukur akan melahirkan rasa damai. Orang yang bersyukur akan menganggap bahwa apapun yang diberikan Allah adalah sesuatu yang terbaik dan terindah baginya sehingga ia tidak takut, pesimis, khawatir akan keberlangsungan hidupnya.

IZ, Pengagum Air Sunyi
07/08/2017





Diposting oleh Unknown di 17.32 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah, Psikologi Keagamaan

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ►  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ▼  2017 (9)
    • ▼  Agustus (7)
      • RAHMAT-NYA DI ATAS SEGALANYA
      • UKURAN KEIKHLASAN
      • Muslim dan Mukmin, siapakah dia?
      • Menginstropeksi Usia Ini
      • Mengejar Taqwa
      • Bersyukur Membawa Kedamaian
      • Belajar dari Santan Kelapa
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes