skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Minggu, 06 Agustus 2017

Belajar dari Santan Kelapa


Dinamika persoalan hidup seseorang berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya. Ada yang diuji dengan kenikmatan seperti harta materi yang berkecukupan bahkan berlebih, jabatan titel mentereng, kesehatan, kecerdasan dan lain sebagainya. Ada yang diuji dengan sesuatu yang tidak mengenakan seperti sakit, bangkrut, dan lain sebagainya. Jangan dikira segala sesuatu yang mengenakkan bukan merupakan sebuah ujian. Allah hendak menguji apakah kita bersyukur atas semua hal itu atau justru sebaliknya.

Kebanyakan kita bahkan penulis sekalipun inginnya ya diuji dengan hal-hal yang mengenakkan. Namun, jika kita kemudian diuji dengan sesuatu yang tidak mengenakkan maka agama memerintahkan kita untuk bersabar. Memang term “sabar” mudah diucap namun sulit dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah adalah bumbu dalam kehidupan manusia. Semakin “tinggi” seseorang maka biasanya ia akan diuji dengan masalah yang beragam, rumit dan njilimet. Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi sebuah pohon maka akan semakin kencang hembusan angin yang menghantamnya. Tapi yakinlah kalam Allah bahwa Allah tidak akan menguji seorang hamba di luar batas kemampuan yang dimilikinya.

Ada filosofi kehidupan yang tiba-tiba terlintas, dan menarik untuk direnungkan  yang didapat dari sebuah santan kelapa. Untuk sampai pada santan, ia harus melalui jalan yang begitu terjal. Mulai sebuah kelapa dijatuhkan dari ketinggian sebuah pohon. Tidak berhenti disitu, kelapa tersebut dicabik-cabik hingga tak tersisa serabut yang melindunginya. “Penderitaan” belum berhenti. Setelah serabut sirna, batok pun dipecah, inti kelapa pun dicongkel. Proses masih berlanjut, kelapa tersebut diparut hingga menjadi seperti serbuk. Ternyata itu belum juga berakhir, ia harus disiram bahkan terkadang dengan air panas lalu diperas-peras dan lalu lahir lah santan kelapa yang manfaatnya dirasakan orang banyak.

Persoalan hidup yang dilalui seseorang pun mungkin demikian. Persoalan silih datang berganti. Tapi yakini lah bahwa setiap persoalan yang ada akan berbuah manis dan memiliki hikmah kebijaksanaan pada akhirnya. sandaran pada Allah haruslah kuat. Husnudzan kepada Allah adalah kunci dari setiap persoalan yang datang dalam kehidupan kita. Yakinilah bahwa apa yang terjadi adalah suratan yang terindah dan terbaik dari Tuhan untuk kita jalani. Sikap keberserahdirian dan husnudzan akan menjadikan hidup kita tentram dan damai. Setiap datang masalah, katakan dalam diri “tenang ada Allah, masalahku memang besar, tapi Allahku Maha Besar”

Semoga kita dituntun untuk menjadi hamba terbaik. Terbaik dalam mengabdi kepada Allah dan menjadi rahmat bagi sesama. Kehadiran kita menjadi obat rindu, pembawa gembira, kasih dan sayang. Semoga Allah kuatkan langkah kita untuk menganyuh dan pundak kita untuk memikul setiap persaoalan yang datang. 

IZ, Pengagum Air Sunyi

07/08/2017
Diposting oleh Unknown di 10.52 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Psikologi Keagamaan

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ►  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ▼  2017 (9)
    • ▼  Agustus (7)
      • RAHMAT-NYA DI ATAS SEGALANYA
      • UKURAN KEIKHLASAN
      • Muslim dan Mukmin, siapakah dia?
      • Menginstropeksi Usia Ini
      • Mengejar Taqwa
      • Bersyukur Membawa Kedamaian
      • Belajar dari Santan Kelapa
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes