skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Minggu, 20 Agustus 2017

RAHMAT-NYA DI ATAS SEGALANYA


Rudolf Otto, seorang teolog yang berbasis pada fenomenologi dalam salah satu teori keberagamaannya mengemukakan bahwa terdapat dua hubungan yang menyelimuti antara Tuhan dan manusia. Hubungan pertama, Tuhan menampilkan diri-Nya sebagai “suatu yang menggentarkan” (mysterium tremendum). Pada situasi yang lainnya, Tuhan tampil di hadapan manusia sebagai “suatu yang mempesonakan, mengagumkan” (mysterium fascinans). Pada situasi pertama, Tuhan dimaknai dan dipandang oleh manusia sebagai suatu dzat yang menakutkan. Hubungan antara Tuhan dan Manusia didasarkan pada relasi “ketakutan, Keterpaksaan”. Sedangkan pola relasi yang kedua, hubungan Tuhan dan manusia adalah hubungan yang didasarkan pada cinta, kasih sayang dan ke-rahman-an.

Teori di atas sejatinya juga telah ada dalam Islam, ulama jauh-jauh hari sebelum Otto telah membagi sifat Allah menjadi dua bagian yaitu Kedahsyatan (Jalaliyyah) dan keindahan (Jamaliyyah). Dalam pemaknaan dan pengkajian lebih lanjut, ternyata sifat keindahan Allah lebih mendominasi ketimbang sifat kedahsyatan. Maknanya, Allah tampil sebagai dzat yang sangat indah nan mempesonakan dari pada yang menggentarkan.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 03.11 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah, Psikologi Keagamaan

Selasa, 15 Agustus 2017

UKURAN KEIKHLASAN


Mungkin kita tidak asing dengan kisah seorang kiai kharismatik dan berilmu agama luas yang kalah dengan iblis. Alkisah, terdapat Kiai yang tinggal di suatu daerah yang ‘jauh dari agama’. Masyarakat di daerah tersebut kurang memiliki pemahaman agama yang baik. Pemujaan kepada pohon-pohon besar yang dianggap keramat, permintaan kepada dukun, ‘sesajen’ dan hal-hal yang berbau kemusyrikan merupakan pandangan biasa sehari-hari.

Melihat hal yang menurut ‘kaca-mata’ agama menyimpang, sang kiai pun geram. Hari demi hari kemusyrikan pun kian bertambah. Orang secara berduyun-duyun mendatangi tempat-tempat yang dianggap mampu memberikan kesejahteraan bagi kehidupan warga sekitar. Suatu ketika sang kiai berniat menghapus segala kemusyrikan di daerah itu. Ia lantas segera berangkat menuju tempat pemujaan masyarakat sekitar. Iblis yang mengetahui rencana sang kiaipun berusaha untuk menggagalkan usaha sang ulama. Iblis kemudian menyamar dalam rupa pemuda yang gagah. Perkelahian pun tidak bisa terhindarkan antara sang kiai dan iblis yang menyamar.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 16.18 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah, Psikologi Keagamaan

Senin, 14 Agustus 2017

Muslim dan Mukmin, siapakah dia?


Fenomena truth claim (klaim kebenaran) sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru terjadi di tengah-tengah kita. Klaim bahwa kebenaran hanyalah apa yang dianggap benar oleh kelompok atau golongannya dan mereka yang berada di luar golongan mereka adalah salah seakan sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Klaim bahwa kebenaran hanyalah satu sedang yang lain adalah salah sebetulnya telah terjadi sejak zaman “Islam awal”.

Salah satu aliran kalam pada era Islam awal adalah khawarij. Kelompok ini merupakan aliran yang keluar dari barisan sahabat Ali. r.a. Ciri khas kelompok ini adalah sering kali mengkafirkan para sahabat di luar pemahaman mereka. itulah sebabnya mereka pun juga keluar dari barisan Sahabat Ali. mereka cenderung mengkultuskan ideologi yang menurut mereka benar sehingga sahabat-sahabat yang bertentangan disesatkan dan dikafir-kafirkan.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 03.37 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah, Psikologi Keagamaan

Rabu, 09 Agustus 2017

Menginstropeksi Usia Ini


Semakin hari, usia semakin bertambah tetapi sebenarnya jatah hidup semakin terkurangi. Di satu sisi ini adalah sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa, di sisi lain hati pun merasa “galau”. Apakah bertambahnya usia ini semakin menjadikan hidup ini semakin berkah ataukah justru sebaliknya.

Banyak hal yang perlu dan bahkan harus perbaiki dan dipertanyakan pada diri ini.

Apakah penduduk langit semakin cinta padaku, atau justru sebaliknya?
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 00.26 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah

Selasa, 08 Agustus 2017

Mengejar Taqwa

Renungan singkat di tengah malam gerhana. Sebagai seorang muslim tugas kita adalah saling menasehati satu sama lain dalam hal kebaikan dan kebajikan. Maaf kalau seporadis...hehe

Gerhana adalah tanda dari sekian banyak tanda kebesaran Allah swt. Tanda tersebut merupakan bahan renungan bagi kita bahwa kita manusia adalah KECIL, kotor, penuh dosa, di hadapan Allah. Lantas, apa yang kita mau sombongkan? Harta, kedudukan, kecerdasan, pangkat? Itu semua adalah semu.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 23.05 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah

Minggu, 06 Agustus 2017

Bersyukur Membawa Kedamaian


 Kita sering mendengar da’i, khotib, orang terkasih atau bahkan kita sendiri membaca ayat (QS. Ibrahim : 7) : Sungguh jikalau kamu bersyukur niscaya akan kami tambahkan (nikmat) kepadamu sekalian”. Ayat ini seolah menjadi bintang dalam berbagai kesempatan, mengingatkan orang-orang akan pentingnya syukur dalam menjalani hidup.

Ada kisah menarik yang diurai oleh Ibnu Katsir dalam menafsir ayat di atas, berdasarkan riwayat Imam Ahmad. Suatu ketika ada seorang pengemis datang meminta kepada Nabi, lalu Nabi memberinya sebutir kurma. Pengemis tersebut menolak pemberian Nabi karena menganggap apa yang diberikannya terlalu sedikit, tak berarti.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 17.32 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Muhasabah, Psikologi Keagamaan

Belajar dari Santan Kelapa


Dinamika persoalan hidup seseorang berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya. Ada yang diuji dengan kenikmatan seperti harta materi yang berkecukupan bahkan berlebih, jabatan titel mentereng, kesehatan, kecerdasan dan lain sebagainya. Ada yang diuji dengan sesuatu yang tidak mengenakan seperti sakit, bangkrut, dan lain sebagainya. Jangan dikira segala sesuatu yang mengenakkan bukan merupakan sebuah ujian. Allah hendak menguji apakah kita bersyukur atas semua hal itu atau justru sebaliknya.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 10.52 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Psikologi Keagamaan

Jumat, 10 Maret 2017

MEMAKNAI KEMBALI UKHUWAH ISLAMIYAH KITA


إنَّــمَــا المُؤمِنُــوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُــوْا بَيـْـنَ أَخَوَيْكُمْ ج وَاتَّقـُـو اللهَ لَعَّلَكُمْ تُرْحَمُـــوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara saudara-saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”
(QS. Al-Hujarāt [49] : 10)

Paling tidak, dimulai sejak abad ke-21 ini, masyarakat dunia termasuk umat Islam dihadapkan dengan tantangan dan perubahan sosial yang sangat luar biasa. Bahkan, bagi sebagian kita, hal ini menjadi momok dan ancaman serius yang dapat menimbulkan krisis, segresi, disintegrasi dan lain sebagainya. Tentunya hal tersebut akan terjadi jika kita tidak memiliki pegangan dan dasar yang kuat dalam berbagai hal, khususnya dalam hal agama (iman).
Iman menjadi dasar yang paling ampuh dalam memproteksi diri dari setiap problem kehidupan yang dihadapi. Karenanya, iman menjadi inti dari seorang muslim. Namun demikian, tidak cukup sampai disitu saja. Berulangkali, Allah sebutkan dalam al-Quran bahwa iman belum bermakna sebelum seseorang tersebut merealisasikan atau mempresentasikan dalam bentuk amal shaleh. Amal shaleh merupakan pengejawantahan iman. Maka, mungkin tidak berlebihan jika diibaratkan iman dan amal seperti sepasang suami istri yang saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 23.22 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Kajian Keislaman, Sosial Humaniora

Rabu, 01 Februari 2017

PENYATUAN KALENDER MUSLIM PERSPEKTIF PERADABAN·

Oleh: Muhammad Iqbal Juliansyahzen[i]

Salah satu problem mendasar yang dialami umat Islam di Indonesia khususnya dan negara-negara muslim ialah belum adanya sistem penanggalan yang terunifikasi dan terintegrasi. Unifikasi kalender merupakan kebutuhan mendesak untuk menyatukan segala aktivitas umat muslim di seluruh penjuru dunia. Perbedaan yang kerap terjadi di kalangan umat Islam merupakan contoh kecil dari sebuah kealfaan terhadap sistem penanggalan ini. Berbagai persoalan kemudian muncul seperti penentuan awal bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha dan perayaan hari besar lainnya. hal ini membuktikan bahwa internal Umat Islam kesepakatan untuk bersatu menjadi barang mahal.
Baca selengkapnya »
Diposting oleh Unknown di 23.04 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Falak
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ►  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ▼  2017 (9)
    • ▼  Agustus (7)
      • RAHMAT-NYA DI ATAS SEGALANYA
      • UKURAN KEIKHLASAN
      • Muslim dan Mukmin, siapakah dia?
      • Menginstropeksi Usia Ini
      • Mengejar Taqwa
      • Bersyukur Membawa Kedamaian
      • Belajar dari Santan Kelapa
    • ►  Maret (1)
      • MEMAKNAI KEMBALI UKHUWAH ISLAMIYAH KITA
    • ►  Februari (1)
      • PENYATUAN KALENDER MUSLIM PERSPEKTIF PERADABAN·
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes