skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Senin, 27 Mei 2013

DAKWAH


Oleh : Iqbal Zen

Tugas utama sebagai seorang muslim adalah menyampaikan dakwah. Dakwah merupakan perantara (wasilah) untuk mengajak orang menyeru kepada Allah. Yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana cara menyerunya. Apakah dengan senjata, bom dan lain sebagainya? Al-Quran telah menjelaskan secara gamblang terkait metode penyeruan tersebut yaitu dengan hikmah, mauidhoh hasanah, dan berdebat dengan jalan yang santun, sopan dan bijaksana.
Namun, masih sahaja kita dapatkan sementara orang yang menyeru tidak dengan cara-cara yang dianjurkan oleh al-Quran. Dalam suatu kesempatan kesempatan, penulis mengikuti perkuliahan Dakwah Islamiyyah pada Fakulti Syariah dan Undang-Undang (FSU) yang disampaikan oleh Dr. Osama Kanakir. Penulis sepakat dengan apa yang dikatakan beliau bahwasanya dakwah adalah bagaimana kita mengajak dengan menampilkan keindahan yang akan diperoleh, bukan menampilkan akibat yang akan diperoleh.
Maksudnya, kalau kita berdakwah dan mengatakan seseorang yang melakukan seperti ini dan seperti itu akan masuk neraka, atau mengkafirkan orang lain adalah bukan dakwah yang sebenarnya justru itu merupakan sebuah seruan ke neraka. Maka, dakwah yang lebih baik bagaimana kita merangkul mereka dengan menampilkan keindahan-keindahan akan suatu hal yang akan didapatkan manakala berbuat suatu hal yang baik.
Ada beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan dakwah. Pertama, seorang da’i tentunya harus mengerti konsep ilmu dan amal. Keduanya harus seimbang. Tidak cukup hanya mengetahui sa(ha)ja tanpa implementasi dari seorang da’i. Kedua, ada ungkapan yang mengatakan lisanul hal afdhal min lisan maqol, dakwah melalui perbuatan lebih utama dari dakwah secara lisan. Terkadang memang menyeru dengan perbuatan secara langsung (action) lebih baik dari sekadar dakwah melalui perkataan. Namun, rasanya akan lebih baik lagi jika dakwah secara perbuatan (lisanul mahal) dan dakwah secara perkataan (lisanul maqol) berjalan secara sinergis.
Ketiga, terlebih dahulu memperbaiki diri sendiri sebelum menyeru kepada orang lain. Dalam sebuah riwayat, Imam Abu Hanifah seorang alim ulama pakar fikih dan keilmuan Islam lainnya mempunyai sebuah majlis kajian rutin yang langsung disampaikan oleh beliau. Tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, beliau absen selama satu bulan tidak mengisi kajian tersebut. Ketika kembali pada majlis tersebut, salah seorang pengikut setianya menanyakan perihal keabsenannya selama satu bulan.
Sang Imam menceritakan perihal keabsenannya yang tanpa informasi sebelumnya adalah karena ia belum mengerjakan apa yang akan disampaikan keesokan harinya dalam majlis rutinannya tersebut. Ternyata bab yang akan ia sampaikan pada esok hari adalah mengenai perbudakan.
Dalam Islam, cara perlakuan terhadap budak tidak boleh sembarangan. Seseorang yang membeli seorang budak haruslah bertanggung jawab terhadap budak yang telah dibeli, memberikan pakaian yang layak, makanan yang bergizi, tempat tinggal yang memadai dan lain sebagainya dan kemudian pada akhirnya membebaskannya.
Ternyata, sang Imam saat itu belum pernah memerdekakan budak. Sehingga Ia belum berani untuk menyampaikan bab mengenai perbudakan dalam majlis rutinannya. Selama satu bulan itu, sang Imam bekerja mencari uang lebih untuk bisa membeli budak dan memerdekakannya. Hingga akhirnya, sang Imam dapat memerdekakan budak dan menyejahterakan budak tersebut.
Setelah ia memerdekakan seorang budak, Sang Imam barulah kembali pada majlis rutinan untuk bisa menyampaikan bab mengenai perbudakan. Beliau sangat “wanti-wanti” (baca: hati-hati) dalam menyampaikan sesuatu apalagi menyampaikan sesuatu hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Begitulah sejatinya seorang da’i dalam menyampaikan dakwah.
Selain itu, ada hal juga yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan dakwah. Ada ungkapan yang mengatakan “khatibuu an-nas bi qadri uqulihim” sampaikan kepada umat sesuai dengan kadar pemahamannya. Tidak tepat manakala kita menyampaikan dakwah di pedesaan dengan bahasa ala mahasiswa yang sedang presentasi di kelas. Penyesuaian terhadap bahasa yang biasa digunakan di sebuah tempat adalah sangat penting, karena hal itu juga berpengaruh pada kondisi emosional dari umat yang diberi dakwah. Waallahu’alam. []

Nilai, Negeri Sembilan 27 Mei 2013





Diposting oleh Unknown di 19.24 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Student Exchange

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ►  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ▼  Mei (16)
      • BAHASA MELAYU
      • DAKWAH
      • TWIN TOWER, AKU DATANG
      • CERAMAH AKADEMIK
      • NASIHAT GURU (2)
      • INTERNATIONAL WEEK (2)
      • INTERNATIONAL WEEK
      • “PREBET”, OJEK MAHASISWA
      • PUTRA JAYA (2)
      • WEJANGAN CINTA
      • NASIHAT SANG GURU
      • PUTA JAYA
      • BRUSH GIGI
      • DZIKIR ‘JAHR’ DAN AMALIAH HARIAN IN MALAY
      • SIT IN CLASS (PERDANA)
      • JOGJA-USIM
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes