skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Kamis, 16 Mei 2013

JOGJA-USIM



Oleh : Iqbal Zen

Sebagaimana jadwal yang telah ditentukan, Selasa 14/05/2013, saya beserta 4 (orang) mahasiswa Hukum Islam lainnya Samsul Zakaria, Arsyad Haikal, Sustia Ningsih dan Safarina berangkat menuju Malaysia tepatnya ke Nilai, Negeri Sembilan tempat di mana Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) berada. Di USIM-lah kami selama sebulan ke depan akan sedikit banyaknya menuntut ilmu, menjelajah pengalaman dan bertukar wacana keilmuan secara global tentunya. Jadwal keberangkatan yang sempat ditunda selama 1 (satu) jam sempat membuat kami galau. Tapi kegalauan tersebut terhapuskan setelah kedatangan pesawat dan sudah terbayang-bayang suasana negeri Jiran yang konon katanya menarik pandangan. Katanya..

Tepat pukul 04.00 pm waktu Malaysia pesawat mendarat di LCCT (Low Cost Carrier Terminal), bandara yang khusus melayani kedatangan penumpang yang menggunakan jasa “Air Asia”. Pada awalnya kami memang akan dijemput oleh pihak USIM. Akan tetapi dikarenakan oleh beberapa hal, pihak USIM tidak bisa menjemput sehingga kami pun menggunakan jasa TAXI yang menurut kami harga tersebut cukup lumayan. 100 RM. Hehe. Dalam perjalanan menuju USIM, kami melewati sebuah arena balap, yang bernama  sepang. Disana lah seorang pembalap ulung, Mancelotti harus mengakhiri masa kontrak hidupnya di dunia. Selain itu, ada hal menarik yang yang perlu dicermati, kalau di Jogja, kita menyebut lampu merah dengan sebutan “BANGJO” yang itu merupakan singkatan dari Abang Ijo, tapi, kalau di Malaysia disebut dengan “Lampu Isyarat”. Memang kendala awal kami di Malaysia adalah bahasa. Ambil contoh, kita sudah dibuat sedikit bingung ketika sampai di Bandara, dengan beberapa pertanyaan dari petugas bandara maupun ketika membeli voucher. Beberapa kosa kata perlu juga diperhatikan dalam berbicara di Negeri Jiran, jangan asal bicara, misalnya di Indonesia mengatakan kata “butuh” itu wajar. tapi jangan sekali-kali kata tersebut meluncur dari mulut kita, karena artinya condong pada arti yang negatif. Bola voli disebut dengan “bola tampar”. Dan masih banyak lagi dehh... memang kesan pertama yang menarik dan unik.
Sedatangnya di USIM, pandangan pertama yang nampak di pelopak mata adalah censelori, kalau di UII gedung tersebut adalah Rektorat. Dengan hiasan tanaman-tanaman yang mengelilingi serta ditambah air mancur menambah suasana lingkungan censelori menjadi menarik untuk dipandang, ataupun dijadikan background untuk berfoto. Sesampai di gerbang utama, kami disusul oleh salah seorang staf bagian hubungan antar-bangsa yang bernama Ibu Nadhihah. Selama sebulan alhamdulillah kami ditempatkan di lingkungan kampus yang di sebut dengan Kolej Kediaman (KK), kalau di UII lazim dikenal Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa). Kami pun diperkenalkan dengan seorang guide yang kebutalan berasal dari Indonesia tepatnya kota Padang. Ia bernama Kak Azka. Jangan kira ia lelaki, ia adalah seorang perempuan yang kini sedang mengambil jurusan Fikih Fatwa di Fakultas Syariah dan Undang-undang (FSU). 


Secara Iklim, kondisi di sini tidak jauh berbeda dengan keadaan Indonesia bahkan lumayan lebih panas. Namun, ada yang berbeda dari segi posisi matahari yang kemudian mengakibatkan jadwal waktu shalat yang menjadi lebih mundur. Kalau di Malaysia waktu maghrib baru masuk pada pukul 07.14 PM, sehingga biasanya di Jogja pukul setengah 6 sudah masuk waktu maghrib, berbeda ceritanya ketika berada disini dengan keadaan yang masih begitu terang. Maklum saja, waktu subuh di sini adalah pukul 05. 47, berarti pukul 05.00 masih sempat digunakan untuk tahajud, hehehe..
Menu pertama yang kami santap pertama kali menginjakkan di Bumi Malaysia adalah semacam “penyetan” jika di Indonesia, bedanya ada tambahan kuah dan dengan nasi yang berwarna kuning sehingga komposisi piring pun menjadi menarik saja. Satu piring (Malaysia : Pinggan) dibayar dengan harga RM 3,80. Dan ada satu minuman yang menarik dan rasa-rasanya bakal ketagihan selama di Malaysia yaitu teh tarik. Hem hem.. sedap nye.. hehe.. Selain itu, dari segi pelayanan penjualan minuman ringan, saya kira Malaysia selangkah lebih maju. Dengan memasukan uang sebesar antara RM 1 s.d RM 2, kemudian memilih minuman yang diinginkan dengan menekan tombol maka akan keluar sesuai dengan apa yang kita pilih.
Dari segi pakaian pun, berbeda dengan adat kebiasan di Indonesia. Celana Jeans diharamkan dipakai di lingkungan kampus. Para mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian berlengan panjang dan berdasi semasa kuliah dengan pasangan sepati pontepel, luar biasa bukan. Bagi mahasiswa putri mereka mayoritas menggunakan baju kurung. Hal itu yang kemudian menjadikan kampus berlabel Islam begitu terasa di sini yang tentunya patut menjadi panutan dan rujukan bagi beberapa perguruan tinggi yang mencantumkan nama Islam pada stempel nama kampusnya.
Hari pertama yang cukup mengesankan, dan tidak akan terlupakan. Budaya mengucapkan salam kala bertemu orang yang sudah dikenal maupun belum kenal, sebagaimana memang Nabi pernah men-sabda-kan demikian diterapkan di sini. Sungguh kebiasan yang perlu terus dilestarikan. Akhirnya, tulisan ini harus dipungkasi oleh karena kondisi badan yang harus direbahkan sejenak untuk menyongsong rentetan agenda besok yang lumayan padat. See You tomorrow.. []

Negeri Sembilan, 14 Mei 2013.


Diposting oleh Unknown di 17.57 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Student Exchange

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ►  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ▼  Mei (16)
      • BAHASA MELAYU
      • DAKWAH
      • TWIN TOWER, AKU DATANG
      • CERAMAH AKADEMIK
      • NASIHAT GURU (2)
      • INTERNATIONAL WEEK (2)
      • INTERNATIONAL WEEK
      • “PREBET”, OJEK MAHASISWA
      • PUTRA JAYA (2)
      • WEJANGAN CINTA
      • NASIHAT SANG GURU
      • PUTA JAYA
      • BRUSH GIGI
      • DZIKIR ‘JAHR’ DAN AMALIAH HARIAN IN MALAY
      • SIT IN CLASS (PERDANA)
      • JOGJA-USIM
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes