skip to main | skip to sidebar

Media Iqbal Zen

Teruslah Berpuasa hingga Tuhanmu Menyuruhmu Berbuka

Pages

  • Beranda
  • Google Scholar
  • Arsip

Kamis, 16 Mei 2013

DZIKIR ‘JAHR’ DAN AMALIAH HARIAN IN MALAY

Oleh : Iqbal Zen

Sebelum pemberangkatan ke Malaysia, memang kami telah mendapatkan pembekalan yang salah satu materinya disampaikan oleh Kak Sharifah, salah satu mahasiswa Fakulti Pengajian Quran dan Sunnah yang saat ini sedang berada di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Salah satu yang didapati kak Sharifah ketika pertama berada di Indonesia khususnya Yogyakarta  adalah kebiasan berdzikir yang berbeda dengan kebiasan dzikir selepas shalat di Malaysia.

Kalau di Yogyakarta khususnya di sekitar Kampus UII, memang kebiasaan berdzikir selepas shalat yang tidak dilantunkan dengan suara yang ‘jahr’, melainkan dengan samar-samar. Berbeda halnya dengan mayoritas masyarakat di Malaysia yang menganut faham Syafi’iyyah. Saya pribadi yang terbiasa seperti kebiasaan orang-orang malaysia yang men-Jahr-kan suara dzikir selepas shalat serasa sedang berada di daerah sendiri dan serasa berada di lingkungan pesantren.

Memang semenjak awal kedatangan kami di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) kami merasakan suasana seperti laiknya di Pesantren. Para mahasiswa yang sebagian ada yang menggunakan peci kala di kampus, atau ketika di Kolej Kediaman (KK) yang nampak sering melihat lalu-lalang mahasiswa yang menggunakan baju gamis, atau baju koko khas Malaysia.

Pagi ini (16/05/13), selepas menunaikan ibadah shalat subuh, kami pun bersama sama mahasiswa USIM yang tinggal di KK melaksanakan mujahadah dengan membaca al-Ma’tsurat yang kemudian diikuti dengan membaca al-Quran masing-masing. Selain itu, kebiasaan yang sama-sama dengan kami adalah dengan menambahkan lafal “sayyidina” kepada Nabi Muhammad SAW. Kalau di Indonesia hal tersebut lebih kentara perbedaannya dan diskurus akan pembahasannya pun cukup menguras tenaga, kalau di Malaysia selama pengamatan dan beberapa observasi memang rasanya kalimat tersebut sudah menjadi konsensus umum bagi masyarakat Malaysia.

Memang kala kita memanggil atau menyebut junjungan kita bersama hendaklah menyebut dengan panggilan yang berbeda kala kita menyebut kepada orang lain. Kalau kita memanggil teman yang lebih tua saja misalnya, kita mungkin menambahkan kata Mas, Abang, Pak Cik, kang dan lain sebagainya. Atau mungkin kepada orang yang lebih alim dari pada kita maka tentu kita akan memanggil dengan panggilan yang berbeda semisal ustadz, kiyai, atau syaikh. Maka, apalagi kepada orang yang paling memberikan suri tauladan bagi umat manusia. 

Bagi orang yang mungkin kurang sependapat dengan tambahan tersebut akan mengatakan bahwa kata “Sayyidina” adalah kata yang dibawa oleh ulama Yaman yang ingin lebih dihormati. Pendapat seperti itu, menurut saya bermasalah, pasalnya, Rasul pun pernah mengatakan bahwa Beliau adalah “sayyid”-nya bani Adam.

Adapun memang nabi pernah mengatakan larangan untuk men-sayyid-kan dirinya. Larangan tersebut pada hakikat bukanlah merupakan sebuah larangan mutlak, melainkan itu sebagai bentuk ke-tawadhu’-an beliau. Coba kita perhatikan bersama, apakah ada dari seorang kiyai yang secara deklaratif mengatakan untuk dipanggilan dengan tambahan kata “kiyai”. Saya kira tidak ada salah seorang kiyai yang benar-benar kiyai mengatakan demikian. Gelar kiyai merupakan gelar yang kemudian disematkan oleh umat akan keilmuan, kewara’an dan kedekatannya dirinya dengan Illahi. Begitulah salah satu bentuk ketawadhuan seseorang yang dekat dengan Illahi. Pertanyaannya sekarang adalah apakah sopan, pantas dan laik manakala kita menyebut orang ter-agung di dunia ini dengan sebuatan yang sama kala kita memanggil orang biasa pada umumnya?

Akhirnya, penulis pungkasi tulisan ini dengan mengutip sebuah hadis yang juga disyarah oleh Syaikh Dr. Najem Abdurrahman Khalaf, “man sanna sunnatan hasanatan falahu ajruha wa ajru man ‘amila biha ba’dahu” yang kurang lebih bermaksud barang siapa yang menghidupkan suatu perbuatan yang baik dan diikuti oleh manusia pada umumnya maka baginya pahala dari amalan tersebut dan kiriman-kiriman pahala orang yang mengamalkan amalan tersebut pada keseharian. Waallahu’alam. [] 

                                                                                             Nilai, Negeri Sembilan 16 Mei 2013

    

Diposting oleh Unknown di 18.20 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Label: Student Exchange

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Mengenai Saya

Foto saya
Iqbal Zen
Muhammad Iqbal Juliansyahzen. Mengabdi sebagai seorang dosen tetap (PNS) di IAIN Purwokerto. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menulis sebagai ikhtiar merawat akal (hifz al-'aql). Selamat membaca
Lihat profil lengkapku

Menu kami

  • Akhlak (6)
  • Anekdot (10)
  • Doa (3)
  • Ekonomi (1)
  • Falak (3)
  • Hadis (1)
  • Kajian Fiqih (17)
  • Kajian Keislaman (8)
  • Kisah (3)
  • Lyrics (3)
  • Makalah (10)
  • Motivasi (9)
  • Muhasabah (38)
  • Mukjizat al-Qur'an (1)
  • Peradilan (1)
  • Psikologi Keagamaan (16)
  • Sosial Humaniora (5)
  • Student Exchange (16)
  • Studi Islam (2)
  • Ulasan (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Tulisan

  • ►  2020 (8)
    • ►  September (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2014 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (42)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ▼  Mei (16)
      • BAHASA MELAYU
      • DAKWAH
      • TWIN TOWER, AKU DATANG
      • CERAMAH AKADEMIK
      • NASIHAT GURU (2)
      • INTERNATIONAL WEEK (2)
      • INTERNATIONAL WEEK
      • “PREBET”, OJEK MAHASISWA
      • PUTRA JAYA (2)
      • WEJANGAN CINTA
      • NASIHAT SANG GURU
      • PUTA JAYA
      • BRUSH GIGI
      • DZIKIR ‘JAHR’ DAN AMALIAH HARIAN IN MALAY
      • SIT IN CLASS (PERDANA)
      • JOGJA-USIM
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2012 (44)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2011 (28)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Januari (6)

Pengikut

 
Copyright (c) 2010 Media Iqbal Zen. Designed for Video Games
Download Christmas photos, Public Liability Insurance, Premium Themes